Selasa, 12 Februari 2008

Kinerja Wasit Selama Pertandingan

Selama liga Djarum Indonesia bergulir, banyak terjadi kerusuhan-kerusuhan yang terjadi karena tidak puas akan hasil pertandingan. apakah semua itu karena pengaruh dari Wasit yang memimpin pertandingan ????

KINERJA wasit tetap penting diperhatikan dalam perjalanan LDI XIII yang mulai diputar pada 10 Februari 2007 dan berakhir pada Minggu (10/2) lalu. Meski volume catatan buruk sudah agak menurun, pandangan miring terhadap pengadil pertandingan tersebut masih tetap menyeruak.
Nada-nada miring hampir tidak pernah sepi dialamatkan kepada para wasit yang memimpin pertandingan LDI, terutama dari klub yang menelan kekalahan. Entah itu ketika sebuah pertandingan sedang berjalan atau setelah laga usai.
Contoh paling akhir terjadi di babak delapan besar LDI pada 16 Januari lalu di Stadion Brawijaya, Kediri. Wasit Jajat Sudrajat asal Cianjur yang menjadi pengadil dalam laga Persiwa Wamena kontra Arema Malang dituding sebagai biang keladi atas kerusuhan yang dilakukan Aremania -suporter Arema.

Mereka tidak terima dengan dianulirnya tiga gol Arema. Namun, publik sepak bola lantas mafhum setelah tayangan televisi menayangkan ulangan pertandingan yang menunjukkan bahwa dua gol Arema memang layak dianulir. Tetapi, satu gol lagi seharusnya disahkan. Kondisi itu memperlihatkan bahwa kualitas wasit tanah air memang belum sepenuhnya baik.
Itu diakui sendiri oleh Badan Wasit Sepak Bola Indonesia (BWSI). Ketua BWSI IGK Manila menjelaskan, kepemimpinan wasit di lapangan memang tidak seluruhnya bisa dikatakan maksimal. Karena itu, wajar masih ada komplain dari klub-klub selama LDI XIII.

Dia lantas memaparkan bahwa untuk pelatihan wasit, program digeber pada 14-16 Februari nanti. Untuk asisten wasit, 16-18 Februari, sedangkan untuk pengawas pertandingan, 18-20 Februari. "Mudah-mudahan dengan langkah itu, kinerja wasit semakin baik. Harapannya tentu kualitas kompetisi sepak bola kita juga makin baik," jelas Manila.
Sementara itu, Purwanto, salah seorang wasit terbaik nasional, berharap agar publik sepak bola tanah air bisa lebih dewasa dalam melihat kinerja wasit. Menurut dia, kecurigaan yang berlebihan, baik sebelum maupun sesudah pertandingan itulah yang memperkeruh suasana.


Tidak ada komentar: